Blog mengupas tentang keuangan dan kredit serta tips trik lainnya seputar kehidupan kita


Senin, 14 Juli 2014

Analisa Kredit Menggunakan Metode Pertimbangan

Analisa kredit dengan mempergunakan metode pertimbangan lebih menekankan keberhasilan analisanya pada keahlian dan pengalaman analis kredit. Fokus utama penelitian analisa kredit perorangan dengan metode pertimbangan adalah watak calon debitur, rencana penggunaan kredit, sumber utama dana pembayaran kembali kredit, dan jaminan yang disediakan calon debitur.

Sementara itu, dalam analisa kredit dengan metode empiris, bank menyusun standar jumlah nilai evaluasi yang dipergunakan sebagai dasar pertimbangan untuk meluluskan atau menolak permintaan kredit yang diajukan.

Permintaan kredit, yang setelah dievaluasi, mempunyai nilai kumulatif minimal sama dengan jumlah nilai standar, dapat diluluskan. Sedangkan yang tidak mencapai jumlah nilai standar akan ditolak.

Standar jumlah nilai evaluasi tersebut disusun berdasarkan hasil evaluasi berbagai macam kriteria yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kesediaan debitur mengembalikan kredit yang telah mereka terima. Pada dasarnya, semakin berpengalaman sebuah bank dalam menangani kredit perorangan, akan semakin mahir pula mereka dalam memberikan bobot nilai tiap jenis kriteria.

Di antara kriteria-kriteria yang dipakai sebagai bahan menyusun standar jumlah nilai evaluasi, ada sepuluh yang lazim dipergunakan bank. Kesepuluh kriteria tersebut adalah tempat tinggal calon debitur, lama bertempat tinggal pada tempat tertentu, masa kerja, usia pada saat mengajukan permintaan kredit, hubungan dengan bank pemberi kredit, kartu kredit yang dimiliki, referensi dari bank lain, pendapatan tetap tiap bulan, jumlah cicilan tetap tiap bulan, serta sikap dan tingkah laku calon debitur.
Judul : Analisa Kredit Menggunakan Metode Pertimbangan
Peringkat : 7/10. 264 voting. 197 pengguna.