Keberhasilan seseorang terkadang bukan hanya dinilai dari seberapa banyak yang dia dapat dan miliki, melainkan seberapa besar kontribusinya dalam membangun masyarakat disekitarnya. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama. Sukanto Tanoto telah menunjukkan kepada kita semua bahwa dalam berbisnis bukan hanya berbicara tentang seberapa banyak kita mendapatkan untung dan meraih kejayaan. Sukanto Tanoto telah banyak berkontribusi kepada masyarakat melalui dana yang digelontorkan setiap tahunnya melalui yayasan Tanoto Foundation.
Yang banyak diherankan adalah meskipun dia selalu rutin untuk menyisihkan dana setiap tahunnya untuk kegiatan sosial, dia tetap saja eksis menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Di tahun 2014, Sukanto Tanoto masuk daftar sepuluh orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dengan harta US$ 2,1 miliar atau setara dengan Rp 25,2 triliun. Itu artinya, mengeluarkan dana untuk membantu sesama tidaklah tepat akan membuat seseorang akan jatuh miskin. Kabar resmi dari Manajer Program CSR Tanoto Foundation, Lukman Moeslich, bahwa Tanoto Foundation menggelontoran dana sebesar Rp 100 Miliar setiap tahunnya untuk kegiatan sosial. Tentu nominal tersebut bukan jumlah yang sedikit.
Dari situ Sukanto Tanoto banyak mengajarkan kepada kita akan pentingnya cita-cita mulia dalam membangun masyarakat dan membangun bangsa. Merintis di tahun 1972 dalam membangun usaha kayu dan kehutanan, Sukanto Tanoto tumbuh menjadi seorang pebisnis yang menginspirasi banyak orang. Bukan prestasi di bidang bisnisnya yang paling membuat beliau sangat terkenal, melainkan kontribusinya dalam membangun ekonomi Indonesia melalui pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Itulah tiga pilar utama yang dipegang teguh oleh Sukanto Tanoto dalam menjalankan Tanoto Foundation.
Dana yang digelontorkan tersebut dikelola untuk membangun pendidikan, perekonomian, perbaikan kualitas hidup masyarakat. Sukanto Tanoto memberikan beasiswa mulai dari tingkat PAUD hingga para sarjana S3. Sejak tahun 2006, sebanyak 5200 mahasiswa telah mendapatkan beasiswa yang tak kurang berasal dari 28 kampus di Indonesia. Selain itu, keagiatan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi kreatif seperti membantu para petani plasma dan menyediakan pasar untuk para pengrajin batik lokal telah berlangsung beberapa tahun terakhir untuk membuat perekonomian masyarakat membaik. Disamping itu, Tanoto Foundation juga aktif dalam bidang penelitian vaksin untuk bisa diterapkan dalam dunia medis supaya membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup.
Sukanto Tanoto memang ahli di bidang wirausaha dan dunia tidak lagi meragukan itu. Namun tidak semua pebisnis memiliki jiwa kepedulian seperti beliau. Sukanto Tanoto melalui Tanoto Foundation akan terus berkomitmen bermitra dengan pemerintah dalam membangun masyarakat Indonesia agar tidak lagi terkungkung dalam jeratan kemiskinan.