Pada tahun 1981, banyak perusahaan yang mulai menawarkan obligasi dengan diskonto yang besar dari nilai nominal SI.000. Jika hasil yang berlaku untuk kupon pada masa kini dari obligasi 10 tahun berkualitas tinggi adalah 14 persen, maka perusahaan itu bisa menerbitkan obligasi dengan kupon 6 persen. Supaya obligasi 10 tahun 6 persen inenghasilkan 14 persen sainpai jatuh tempo, harganya haruslah S576. (Lihat prosedur penghitungan pada lampiran Bab 2.) Bila kupon obligasi adalah nol, hasil obligasi keseluruhannya tertera dalam apresiasi harga sampai jatuh tempo, dan harga awalnya menjadi S258. Dalam kedua kasus ini terdapat diskonto yang besar.
Obligasi yang mempunyai kupon nol memberi keuntungan-keuntungan berikut kepada investor: (1) obligasi tersebut tidak akan ditarik, dan (2) hasil pengembalian yang tepat akan terjamin bila obligasi ditahan sampai jatuh tempo. (Keuntungan-keuntungan ini terdapat juga pada obligasi yang kuponnya rendah, tetapi dengan tingkatan yang lebih kecil.) Dengan obligasi berkupon, investor tidak merasa pasti akan hasil yang akan tersedia atas reinvestasi mendatang dari pembayaran-pembayaran kupon. Ini tidak menjadi masalah dalani obligasi dengan kupon nol.
Keseluruhan hasilnya tercakup dalani selisih antara harga yang dibayar dengan nilai nominal SI.000 yang diterima pada jatuh tempo. Hasil pengembalian ini bukan keuntungan modal, melainkan diskonto yang harus diamortisasi dan besarnya amortisasi diskonto tahunan harus dilaporkan sebagai penghasilan kena pajak. Namun perlakuan pajak bukanlah merupakan suatu faktor yang relevan, karena kebanyakan investor obligasi dengan diskonto mula-mula yang tinggi adalah lembaga-lembaga yang tidak kena pajak.
Karena tidak adanya callabilitas dan tidak adanya risiko reinvestasi, hasil sampai jatuh temponya cenderung sedikit lebih rendah daripada hasil terbitan obligasi dengan kupon berjalan. Misalnya, bila suatu perusahaan dapat menjual obligasi 10 tahun dengan kupon 14 persen seharga $1,000, hasilnya adalah 14 persen. Dengan obligasi yang kuponnya nol, hasilnya mungkin hanya 13Vi persen. Bila pasar obligasi tidak komplet, dalam arti bahwa jenis dan banyaknya surat berharga yang tersedia di pasar tidak sebanding dengan permintaan para investor, maka perusahaan mungkin bisa secara menguntungkan menyesuaikan surat-surat berharga yang akan diterbitkan terhadap keinginan-keinginan ini.
Dengan memenuhi hasrat para investor tertentu akan obligasi dengan kupon rendah atau nol, maka perusahaan mungkin dapat mengurangi beban bunganya. Keuntungan lainnya yang mungkin bagi perusahaan adalah tidak adanya pengeluaran kas yang diperlukan untuk membayar hutang hingga jatuh tempo akhir. Untuk tujuan pajak, diskonto mula-mula diamortisasi atas dasar nilai sekarang dengan laju yang meningkat sampai jatuh tempo, di mana amortisasi tahunan dapat dikurangkan sebagai beban oleh perusahaan.1 Kerugian utama dari obligasi dengan kupon rendah atau nol adalah bahwa perusahaan mengorbankan kemampuannya untuk menarik dan mendanai obligasi itu kembali di masa depan seandainya tingkat bunga turun. Topik-topik ini akan dibicarakan kemudian dalam bab ini.
jObligasi Seri (Serial Bonds). Semua obligasi dalam suatu terbitan yang mempunyai dana pelunasan jatuh tempo pada tangga yang sama, walaupun beberapa obligasi khusus dilunasi sebclum tanggal itu. Obligasi seri jatuh tempo secara periodik sampai tanggal jatuh tempo akhir; suatu terbitan obligasi seri S20 juta bisa jatuh tempo tiap tahun sebesar $1 juta selama 20 tahun. Dengan memberikan para investor suatu pilihan jatuh tempo yang paling baik bagi kebutuhan mereka, terbitan obligasi seri mUngkin menarik bagi sebagian besar kelompok investor daripada terbitan di mana semua obligasi mempunyai jatuh tempo yang sama. Akan tetapi, obligasi seri jarang digunakan oleh perusahaan. Terutama penggunaannya di dalam pasar obligasi pemerintah daerah (municipal).
Selasa, 27 Mei 2014
Obligasi dengan Kupon Nol dan Rendah
Obligasi dengan Kupon Nol dan RendahSelasa, 27 Mei 201409.30
Langganan:
Posting Komentar (Atom)