Untuk mengevaluasi apakah usulan pembiayaan dengan lease baik atau tidak, harus dibandingkan dengan pembiayaan aktiva melalui hutang. Apakah leasing atau meminjam yang terbaik, akan tergantung pada pola arus kas ke luar dari metode pembiayaannya dan pada biaya kesempatan (opportunity cost) dari dana. Untuk menggambarkan metode analisisnya, kita membandingkan pembiayaan melalui lease dengan pembiayaan melalui hutang dengan menggunakan contoh hipotetis.
Kita andaikan bahwa perusahaan telah memutuskan untuk menginvestasi dalam suatu proyek atas dasar berbagai pertimbangan. Dengan kata lain, faedah investasi dari proyek dievaluasi tersendiri menurut metode pembiayaan tertentu yang digunakan. Kita juga mengasumsikan bahwa perusahaan telah menentukan struktur modal yang tepat dan telah memutuskan untuk membiayai proyek itu dengan jenis instrumen yang penghasilannya tetap (fixed income) entah itu pembiayaan dengan hutang ataupun lease. Sekarang kita teliti kedua alternatif tersebut.
Contoh Untuk Analisis
Andaikan Kennedy Electronics, Inc., perusahaan elektronik, telah memutuskan untuk memperoleh peralatan yang harga perolehannya $148,000 yang akan digunakan dalam pembuatan mikroprosesor. Seandainya peralatan itu dibiayai dengan lease, produsen akan memberikan pembiayaan itu selama 7 tahun. Syarat lease mensyaratkan pembayaran tahunan sebesar S27.500. Sebagaimana biasanya, pembayaran lease umumnya dilakukan di muka, yaitu pada akhir tahun sebelum masing-masing tahun dari 7 tahun. Lessee bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan, asuransi, serta pajak, dan keringanan pajak investasi akan diambil oleh lessor.
Ditambahkan dalam pembayaran lease, yaitu, hasil bunga yang tersirat (implisit) bagi lessor.
Karena pembayaran-pembayaran lease dilakukan di muka, kita mencari tingkat hasil pengembalian internal (internal ratio of return = 1RR) yang menyamakan harga perolehan aktiva dengan satu pembayaran lease pada waktu 0, ditambah nilai sekarang dari enam pembayaran lease pada akhir setiap tahun dari 6 tahun berikutnya. Apabila kita mencari R% kita memperolehnya sebesar 9,79 persen. Apabila si lessor menginginkan hasil pengembalian sebesar 11 persen, maka perlu dicari pembayaran lease tahunan, x, dalam persamaan berikut:
Dalam persamaan, 4,2305 adalah faktor diskonto nilai sekarang untuk arus kas yang sama besar untuk 6 tahun, yang didiskontokan pada 11 persen (lihat Daftar Lampiran B di belakang buku). Karena itu, pembayaran lease tahunan menjadi $28,296. Jika aktiva itu dibeli, Kennedy Electronics akan membiayai dengan kredit jangka panjang 7 tahun dengan bunga 12 persen. Perusahaan termasuk kelompok pajak 40 persen.
Aktiva itu termasuk kelompok aktiva 5 tahun untuk penghitungan pemulihan harga perolehan dipercepat, yaitu suatu sistem yang berlaku pada waktu buku ini ditulis. Karena itu, skedul yang dibahas dalam Bab 13 digunakan 15 persen dari jumlah yang memenuhi syarat dalam tahun pertama, 22 persen dalam tahun kedua, dan 21 persen dalam setiap tahun untuk 3 tahun berikutnya. Selanjutnya, keringanan pajak investasi tersedia pada waktu aktiva ditenipatkan untuk digunakan. Kita mengasumsikannya pada waktu 0, sehingga jumlah sebesar Si4.800 dapat dikurangkan.
Pengurangan ini secara efektif mengurangi harga pembelian dari SI48.000 menjadi Si33.200. Jika keringanan pajak investasi sebesar 10 persen ini diambil, kita tahu dari Bab 13 bahwa keringanan yang diambil ini akan menurunkan nilai yang dapat disusutkan menjadi 95 persen dari harga perolehan. Karena itu, dasar penyusutan adalah 0,95 x SI48.000 = SI40.600, dan persentase yang dinyatakan di atas digunakan ke dasar ini. Pada akhir dari 7 tahun, peralatan itu diharapkan mempunyai nilai sisa SI5.000. Kennedy Electronics berhak atas nilai sisa ini, karena dialah pemilik aktiva tersebut dalam alternatif pembelian.
Senin, 26 Mei 2014
Evaluasi Pembiayaan Dengan Lease Dibanding Pembiayaan Hutang
Evaluasi Pembiayaan Dengan Lease Dibanding Pembiayaan HutangSenin, 26 Mei 201412.07
Langganan:
Posting Komentar (Atom)