Dalam seksi ini, kita menganalisis profitabilitas pcndanaan kembali surat obligasi perusahaan sebelum jatuh tempo. Yang kita maksud dengan pcndanaan kembali adalah bahwa perusahaan menarik kembali (call) surat hutang itu dan menggantikannya dengan surat obligasi yang baru. Dalam hal ini kita memusatkan perhatian kita lianya pada alasan pendanaan kembali yaitu, profitabilitas yang tergantung pada suku-suku bunga yang menu run sejak obligasi diterbitkan.
Contoh Pendanaan Kembali
Keputusan pendanaan kembali dapat dianggap sebagai suatu bentuk penganggaran modal: ada pengeluaran kas mula-mula yang diikuti dengan penghematan-penghematan bunga di masa datang. Penghematan ini digambarkan oleh selisih antara pengeluaran kas bersih tahunan yang diperlukan atas obligasi yang lama dan pengeluaran kas bersih yang diperlukan atas obligasi yang baru, atau pendanaan kembali. Penghitungan pengeluaran kas mula-mula lebih rumit. Karena itu yang paling baik adalah menyajikan satu contoh mengenai metode evaluasi ini.3
Misalkan saat ini suatu perusahaan mempunyai surat hutang beredar tanpa jaminan dengan bunga 12 persen dari nominal S20 juta, dan surat hutang ini masih mempunyai umur 20 tahun lagi hingga jatuh tempo. Karena suku-suku bunga lebih rendah secara signifikan daripada waktu penawaran mula-mula, maka perusahaan sekarang dapat menjual surat obligasi 20 tahun yang baru dengan tarif kupon 10 persen yang jumlah bersihnya $19,600,000 setelah dikurangi spread pertanggungan. (Spread adalah selisih harga antara harga penawaran kepada para penanggung dan harga jual penerjemah.)
Untuk penghitungan pajak penghasilan bagi pemerintah, biaya penerbitan yang belum diamortisasi dari obligasi yang lama, premi penarikan, dan diskonto yang belum diainortisasi dari obligasi yang lama dikurangkan sebagai beban dalam tahun pendanaan kembali bila obligasi dijual dengan diskonto. Obligasi lama dijual 5 tahun lalu dengan diskonto S250.000 dari nilai nominal, sehingga bagian yang belum diamortisasi sekarang adalah $200,000. Biaya notaris dan pengaeara serta biaya penerbitan yang bersangkutan dengan obligasi yang lama mempunyai saldo yang belum diamortisasi $100,000.
Harga penarikan atas obligasi yang lama adalah SI09, biaya penerbitan obligasi yang baru $150,000, tarif pajak penghasilan 50 persen dan ada periode tumpang tindih selama 30 hari. Periode tumpang tindih adalah tenggang waktu antara penjualan obligasi yang baru dengan penarikan kembali obligasi yang lama. Tenggang waktu ini terjadi karena kebanyakan perusahaan ingin memperoleh hasil dari surat obligasi yang baru sebelum menarik kembali surat obligasi yang lama. Kalau tidak, terdapat suatu risiko tertentu yang berkaitan dengan penarikan kembali surat obligasi yang lama dan tergantung pada "kemurahan hati" pasar obligasi dalam memperoleh dana yang baru. Selama periode tumpang tindih. perusahaan membayar bunga atas kedua surat obligasi itu.
Kerangka untuk Analisis. Dengan informasi latar belakang yang agak berbelit-belit ini, kita dapat menghitung arus kas ke luar mula-mula dan manfaat-manfaat mendatang dalam uang tunai. Arus kas ke luar bersih pada waktu pendanaan kembali adalah sebagai berikuf
Untuk memudahkan penyajian, kita mengabaikan bunga yang mungkin akan dihasilkan dengan menginvestasi hasil pendanaan kembali obligasi di pasar surat-surat berharga jangka pendek selama periode tumpang tindih 30 hari. Manfaat bersih tahunan dalam bentuk uang tunai bisa ditentukan dengan menghitung perbedaan antara arus kas ke luar bersih yang diperlukan atas obligasi yang lama dengan arus kas ke luar bersih yang diperlukan atas obligasi yang baru atau pendanaan kembali obligasi. Untuk memudahkan, kita mengasumsikan bahwa bunga dibayar tetapi sekali dalam setahun, yakni pada akhir tahun. Arus kas ke luar bersih atas obligasi yang lama adalah:
Untuk obligasi yang barn, diskonto obligasi di sainping biaya penerbitannya boleh diamortisasi untuk penghitungan pajak sama seperti obligasi yang lama. Mendiskontokan. Jadi, untuk arus kas ke luar bersih mula-mula sebesar $1,4 juta. perusahaan bisa memperoleh manfaat kas bersih sebesar S206.250 selama 20 tahun berikut. Karena manfaat-manfaat kas bersih timbul di masa datang, manfaat ini harus didiskontokan kembali ke nilai sekarang. Tetapi tingkat diskonto mana yang akan digunakan? Pengarang-pengarang tertentu mengusulkan penggunaan biaya modal.
Tetapi operasi pendanaan kembali berbeda dari usulan-usulan investasi lainnya. Pada saat obligasi yang baru dijual, manfaat kas bersih diketahui dengan pasti. Dari segi perusahaaft, operasi pendanaan kembali pada intinya adalah proyek investasi yang tidak mengandung risiko. Satu-satunya risiko yang ada pada arus kas adalah kelalaian perusahaan membayar pokok atau bunga. Karena premi untuk risiko kelalaian tertera dalam tingkat bunga pasar yang dibayar perusahaan, maka tingkat diskonto yang tepat mungkin adalah biaya pinjaman setelah pajak atas pendanaan kembali obligasi tersebut.
Dengan menggunakan biaya ini, 10%(1 s/d 0,50) = 5 persen, sebagai faktor diskonto kita, maka operasi pendanaan kembali masih bernilai bila nilai sekarang bersih adalah positif.4 Untuk contoh kita, nilai sekarang bersih adalah SI. 170.328 yang menandakan bahwa pendanaan kembali menguntungkan. Tingkat hasil pengembalian internal adalah 13,58 persen, yang sekali lagi menandakan bahwa pendanaan kembali menguntungkan, karena tingkat hasil pengembalian internal melebihi tingkat bunga yang disyaratkan sebesar 5 persen.5
Jumat, 30 Mei 2014
Pendanaan Kembali Surat Obligasi
Pendanaan Kembali Surat ObligasiJumat, 30 Mei 201421.30
Langganan:
Posting Komentar (Atom)